koranpilar.com, Tulungagung. Tradisi rebutan tumpeng lanang dan tumpeng wadon menjadi salah satu acara yang ditunggu warga dalam rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Tulungagung ke-819, Senin (18/11/2024). Acara ini berlangsung khidmat di Pendapa Kongas Arum Kusumaning Bangsa, dihadiri oleh masyarakat yang antusias untuk memperebutkan tumpeng sebagai simbol keberkahan dan kesejahteraan.
Tumpeng lanang melambangkan kekuatan dan perlindungan, sementara tumpeng wadon melambangkan kesuburan dan kemakmuran. Sebelum tumpeng dibagikan, prosesi diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh adat dan dilanjutkan rebutan tumpemg oleh warga yang sudah menunggu sejak pagi.
“Tradisi ini mengajarkan kita untuk senantiasa bersyukur atas berkah yang diberikan Tuhan. Selain itu, tumpeng lanang dan wadon merepresentasikan harmoni antara kekuatan dan kesuburan yang menjadi fondasi bagi kemajuan Tulungagung,” ujar Pj. Bupati Tulungagung, Heru Suseno.
Kemeriahan peringatan Hari Jadi Tulungagung juga diwarnai oleh penampilan ratusan pemain reyog kendang, kesenian khas Tulungagung yang memukau ribuan penonton. Deretan pemain reyog kendang dengan iringan musik tradisional dan gerakan energik menjadi atraksi yang sangat memikat.
“Saya bangga bisa melihat kesenian reyog kendang tampil di peringatan ini. Ini adalah identitas budaya Tulungagung yang harus terus kita lestarikan,” kata Harjono (52), salah satu warga yang hadir dalam acara tersebut.
Dengan tema “Tulungagung Berkarya, Membangun Bersama untuk Maju,” rangkaian peringatan Hari Jadi ke-819 ini menjadi momentum untuk merefleksikan perjalanan panjang sejarah Tulungagung sekaligus memperkuat semangat kebersamaan menuju masa depan yang lebih baik.