koranpilar.com. Tulungagung. Kebakaran hebat melanda kandang ayam di Dusun Salam Rejo, Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut, menyebabkan kerugian milyaran rupiah. Menurut Artista Nindya Putra, Kabid Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Tulungagung, kebakaran terjadi pada Senin siang dan mengakibatkan kerugian total sekitar 8 milyar rupiah.
Bangunan kandang yang terbakar dibangun dengan konstruksi tiga lantai dari galvalum dan dilengkapi sistem otomatis, berbeda dengan kandang ayam biasanya yang hanya satu lantai dan terbuat dari bambu. Pada saat kebakaran, setiap lantai berisi 20 ribu anakan ayam, sehingga total ayam yang terpanggang mencapai 60 ribu ekor.
Disinggung adanya ledakan saat kebakaran, Nindya mengakui bahwa peternak menggunakan gas elpiji untuk penghangat ayam. Di dalam kandang terdapat beberapa tabung gas non-subsidi yang berhasil dikeluarkan. Meskipun alat pemadam api ringan (APAR) di sekitar kandang cukup memadai, Nindya menyatakan bahwa pekerja kurang pelatihan dalam penggunaan APAR tersebut.
Proses pemadaman kebakaran berjalan alot karena posisi kandang berada di samping persawahan dengan angin kencang yang mempercepat penyebaran api. Setelah sekitar dua jam berjibaku, api berhasil dikendalikan. Pada pukul 14.00 WIB, api sudah padam dan dilakukan pembasahan hingga pukul 14.50 WIB. “Kami mengerahkan dua mobil damkar, dua mobil suplai, dan mendapatkan bantuan dari BPBD dengan dua mobil suplai,” jelas Nindya.
Dari pemeriksaan awal yang dilakukan, api diduga berasal dari korsleting listrik di bagian mesin pemanas di sisi timur kandang. Hal ini juga dikonfirmasi oleh Edi Wiyono, keluarga pemilik kandang. “Api berasal dari lantai 3,” ujarnya. Menurut Edi, kandang ayam broiler ini baru beroperasi sekitar satu tahun dengan delapan pekerja. Dia memastikan kerugian dari kebakaran ini mencapai milyaran rupiah.
Kandang tersebut milik Saiful Maskur. Saat kejadian, Saiful sedang menjaga ibunya yang sakit di Surabaya (jp).