koranpilar.com. Tulungagung. Sekitar 4 ribuan tenaga honorer di Kabupaten Tulungagung masih belum jelas nasibnya. Pemkab Tulungagung masih berharap seluruh tenaga honorer tersebut dapat diangkat sebagai ASN pada tahun 2027.
Pj. Bupati Tulungagung, Heru Suseno, menyatakan bahwa saat ini ada sekitar 4 ribu tenaga honorer di lingkup Pemkab Tulungagung yang tersebar di berbagai instansi. “Ini (honorer) masih 4 ribuan,” kata Heru Suseno setelah pembukaan Orientasi P3K Kabupaten Tulungagung angkatan 2023, Senin (24/6/24).
Heru menjelaskan bahwa pihaknya akan mengurangi jumlah honorer secara bertahap hingga 2027. Pengurangan ini akan dilakukan dengan mengangkat honorer melalui jalur rekrutmen P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) dan rekrutmen CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil).
“Tahun ini ada sekitar 596 rekrutmen P3K dan CPNS, sehingga tahun ini sisa sekitar 3.400-an honorer,” ujarnya. Tenaga honorer terbanyak berasal dari tenaga pendidikan.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tulungagung, Soeroto, mengatakan bahwa dari 596 formasi yang diajukan, seluruhnya disetujui oleh pemerintah pusat. “Ada tenaga kesehatan, tenaga pendidikan, 75 CPNS, dan sisanya tenaga teknis,” jelasnya.
Kebutuhan tenaga P3K akan sepenuhnya diisi oleh tenaga honorer, sedangkan CPNS akan diambil dari fresh graduate (baru lulus) dari perguruan tinggi. Rekrutmen tenaga P3K dilakukan untuk mengurangi tenaga honorer di Kabupaten Tulungagung. Namun demikian, honorer yang bisa mengikuti rekrutmen P3K setidaknya harus mengabdi sebagai tenaga honorer selama 2 tahun.
“Pemerintah untuk mengurangi tenaga honorer ya ini, dengan mengadakan rekrutmen tiap tahun,” jelasnya. Mengenai pelaksanaan waktu dan tempat ujian, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada BKN (Badan Kepegawaian Nasional) (jp).