Beranda Daerah

11 PMI Asal Tulungagung dan Trenggalek Berhasil Dipulangkan dengan Selamat setelah Terlantar di Timor Leste

38
Pj. Bupati Tulungagung, Heru Suseno, beserta jajarannya menyambut kepulangan para PMI.

koranpilar.com. Tulungagung. Sebanyak 10 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Tulungagung dan 1 PMI asal Trenggalek yang sempat terlantar di Nusa Tenggara Timur (NTT) akhirnya berhasil dipulangkan dengan selamat. Mereka tiba di Pendopo Tulungagung pada Kamis malam sekitar pukul 23.15 WIB.

10 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Tulungagung dan 1 PMI asal Trenggalek

Pj. Bupati Tulungagung, Heru Suseno, beserta jajarannya menyambut langsung kepulangan para PMI tersebut. “Kita akhirnya lega saudara-saudara kita bisa pulang,” ujar Heru pada Kamis malam.

Sebanyak 11 PMI ini sebelumnya diputus kontrak kerjanya secara sepihak di Timor Leste tanpa diberikan gaji ataupun pesangon. Informasi tentang kondisi mereka yang terlantar diterima dari Paguyuban Jawa di NTT, yang telah menampung dan merawat mereka selama di sana.

Selain itu, mereka sempat dijamu oleh Komandan Kodim 1604 Kupang, Kolonel Wiwit Jalu Wibowo, yang juga berasal dari Tulungagung. Melalui koordinasi dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung, kepulangan mereka dapat difasilitasi.

“Kedepannya, kalau mau bekerja ke luar negeri harus melihat dan melengkapi dokumennya,” kata Pj. Bupati Tulungagung.

Salah satu PMI yang dipulangkan, Yusuf Alma Arif, warga Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut, menceritakan bahwa awalnya ia dan rombongan diajak bekerja oleh Iswanto, seorang warga Tulungagung yang sudah bekerja di Timor Leste.

Baca Juga  Pemkab dan DPRD Tulungagung Proses Pengunduran Diri Peserta Pilkada 2024

“Pak Iswanto juga tetangga di desa,” kata Yusuf.

Semua dokumen diurus sendiri dengan biaya talangan dari Iswanto, termasuk tiket perjalanan. Mereka berangkat dengan visa kunjungan, dengan janji akan diurus visa kerja sesampainya di lokasi.

Iswanto menjanjikan gaji 5 juta rupiah pada Yusuf dan teman-temannya. Namun, baru dua minggu bekerja, kontrak mereka diputus oleh Iswanto, padahal seharusnya kontrak berlangsung selama satu tahun. Mereka pun dipulangkan tanpa gaji atau pesangon.

“Kita sempat terlantar selama 2 minggu,” tuturnya.

Beruntung, setibanya di Atambua, mereka ditolong oleh Hariyanta, ketua Paguyuban Jawa di NTT, yang kemudian menghubungi Sekda Kabupaten Tulungagung untuk memfasilitasi kepulangan mereka.

Wajah lega ke 11 PMI itu tidak dapat ditutupi. Sesampainya di Pendopo Tulungagung, mereka langsung dijamu oleh Pj. Bupati Tulungagung dan diberi santunan berupa bahan makanan pokok.

“Alhamdulillah bisa sampai di Tulungagung dengan selamat, Terima kasih pak Pj. Bupati Tulungagung dan Sekda Tulungagung yang sudah menfasilitasi kepulangan kami,” pungkasnya.

Setelahnya mereka dijemput oleh perangkat desanya masing-masing untuk diantar pulang ke rumahnya (jp).

Baca Juga  Komunitas Perenang Tulungagung Kibarkan Bendera Raksasa di Atas Air untuk Peringati HUT RI