koranpilar.com, Tulungagung – Ratusan siswa SMAN 1 Kedungwaru (SMUKED) menggelar doa bersama pada Selasa (8/10), memanjatkan doa bagi guru dan staf sekolah mereka yang menjadi korban kecelakaan bus di jalan tol Krian, Surabaya. Insiden tersebut terjadi pada Senin (7/10) dan mengakibatkan satu guru meninggal dunia serta beberapa lainnya mengalami luka-luka.
Eko Budi, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMAN 1 Kedungwaru, mengatakan kegiatan doa bersama ini diharapkan dapat memberikan ketenangan bagi keluarga korban serta kesembuhan bagi mereka yang terluka.
“Kami mengajak seluruh siswa untuk berdoa bersama agar korban yang meninggal mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan dan mereka yang terluka segera sembuh,” ujarnya saat ditemui di sekolah.
Eko menjelaskan bahwa rombongan terdiri dari enam bus, di mana satu bus berisi guru dan staf, sementara lima bus lainnya membawa rombongan siswa yang didampingi oleh satu guru per bus. Rombongan ini berangkat terpisah dengan tujuan bertemu di rest area Tol Krian sebelum melanjutkan perjalanan ke Surabaya untuk mendukung tim bola basket SMAN 1 Kedungwaru yang bertanding melawan SMAN 1 Glagah, Banyuwangi.
Namun, perjalanan tersebut terhenti setelah bus yang membawa guru mengalami kecelakaan tunggal di rest area KM 725 Tol Krian. Bus menabrak tembok pembatas dan terguling karena diduga mengalami rem blong saat bermanuver ke rest area. Korban sempat dirawat di RS Petrokimia Gresik sebelum akhirnya dipindahkan ke RSUD dr. Iskak Tulungagung.
Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim, AKBP Imet Chaerudin, mengonfirmasi bahwa kecelakaan ini disebabkan oleh kegagalan rem bus. “Diduga bus mengalami rem blong saat masuk ke rest area, hingga menabrak pagar beton pembatas dan terguling,” jelasnya.
Kini, pihak sekolah berharap agar keluarga besar SMAN 1 Kedungwaru bisa melalui masa sulit ini dengan kekuatan dan kebersamaan.