Beranda Pemerintahan

Kapolres dan Sekda Tulungagung Bakal Bentuk Penjaga Pantai, Imbas Tingginya Angka Kecelakaan di Wisata Pantai

8
Rakor dan sosialisasi bencana wisata Pantai antara Polres dan Pemkab Tulungagung.

koranpilar.com, Tulungagung. Tingginya angka kecelakaan di kawasan wisata pantai Tulungagung selama tiga tahun terakhir mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Menyikapi hal ini, Pemkab Tulungagung bersama Polres Tulungagung berencana membentuk penjaga pantai guna mengawasi keselamatan pengunjung di tempat wisata pantai.

Data Kepolisian Resor (Polres) Tulungagung mencatat sejumlah insiden yang merenggut korban jiwa dan luka-luka di beberapa pantai wisata. Kapolres Tulungagung, AKBP Taat Resdi, mengungkapkan bahwa sejak tahun 2022 hingga 2024, terjadi sembilan kecelakaan di pantai. “Kami mencatat tiga kejadian pada tahun 2022, empat kejadian di tahun 2023, dan dua kejadian hingga tahun 2024. Mayoritas korban tersapu ombak saat berwisata atau berenang,” ungkap AKBP Taat Resdi dalam keterangannya, Selasa (13/11/2024).

Salah satu insiden fatal di tahun 2022 terjadi di Pantai Neyama, Desa Besuki, yang menewaskan tiga pelajar asal Durenan dan Tanggunggunung pada 1 Februari. Sedangkan di tahun 2023, peristiwa di Pantai Gladak, Desa Ngrejo, Tanggunggunung, menelan tiga korban jiwa warga Trenggalek yang tersapu ombak saat mencari ikan.

Baca Juga  Musim Pancaroba, BPBD Tulungagung Imbau Masyarakat Waspada Bencana

Menurut AKBP Taat Resdi, kepolisian telah meningkatkan patroli di kawasan wisata pantai yang rawan kecelakaan. “Kami bekerja sama dengan pengelola wisata pantai untuk memastikan adanya pemantauan ketat, terutama di area-area berbahaya. Jika perlu, kami akan membentuk penjaga pantai untuk memantau keselamatan pengunjung,” jelasnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi, menambahkan bahwa Pemkab terus melakukan evaluasi guna meningkatkan keamanan di lokasi wisata pantai. “Kami akan meninjau kembali fasilitas keselamatan, seperti pemasangan papan peringatan yang lebih jelas, serta memperkuat kerja sama dengan kepolisian dan pengelola wisata,” ujarnya.

Tri Hariadi menyebut beberapa pantai seperti Pantai Sine, Pantai Dlodo, dan Pantai Gawahan sering menjadi lokasi kecelakaan. “Kami akan terus melakukan langkah preventif, baik melalui sosialisasi kepada wisatawan maupun peningkatan infrastruktur keselamatan,” imbuhnya.

Berdasarkan data, tahun 2023 mencatat angka kecelakaan tertinggi dengan empat insiden. Kecamatan Besuki menjadi wilayah dengan jumlah kecelakaan terbanyak, disusul oleh Kecamatan Tanggunggunung, Kalidawir, dan Pucanglaban.

Polres Tulungagung dan Pemkab berharap bahwa dengan upaya-upaya yang dilakukan, jumlah kecelakaan di kawasan wisata pantai bisa terus ditekan. “Keselamatan pengunjung menjadi prioritas utama. Kami juga berharap wisatawan lebih waspada dan mematuhi aturan keselamatan yang ada,” tutupnya.

Baca Juga  Pemkab Tulungagung Gaspol Kurangi Stunting: Tri Hariadi Dorong Percepatan di Desa-Desa