Koranpilar.com.Tulungagung. Enam bulan pertama tahun 2024, harga beras di Kabupaten Tulungagung alami deflasi (penurunan harga).
Hal itu diungkapkan oleh Pj. Bupati Tulungagung, Heru Suseno selepas rapat percepatan penanganan inflasi di Pendopo Tulungagung, Selasa (4/6/24).
Menurut Heru deflasi di Tulungagung sekitar 0,47 persen.
“Ini bagus sekali, harga terkendali tidak ada kenaikan harga signifikan dan normal-normal saja,” kata Heru.
Untuk menjaga kondisi ini pihaknya akan tetap melakukan operasi pasar 2 kali dalam sebulan guna pengendalian harga sejumlah kebutuhan pokok.
Selain itu Pemkab Tulungagung mendapatkan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) hingga bulan Desember.
Meski demikian dirinya akui ada kenaikan harga beras jenis premium Rp. 13.900 per kilo menjadi Rp. 14.900 per kilo, imbas relaksasi yang dilakukan oleh Badan Pangan Nasional.
Ditanya inflasi bulan Mei 2024, Heru katakan mencapai 3,38 persen. Posisi puncak harga tertinggi sebabkan inflasi pada bulan Maret.
Harga kebutuhan barang pokok yang paling banyak pengaruhi inflasi adalah beras.
“Kenaikan 500 rupiah saja bisa berpengaruh pada inflasi,” jelasnya.
Dirinya jelaskan turunya harga beras salah satunya disebabkan panen raya mulai Mei 2024.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tulungagung, Muhammad Amin jelaskan harga beras merupakan salah satu unsur yang berpengaruh dalam inflasi.
Pihaknya melakukan survey pada pasar-pasar di Tulungagung untuk penilaian inflasi.
“Trend setiap tahun itu akan kelihatan, seperti hari raya, agustusan, hari libur biasanya kebutuhan cukup besar,” jelas Amin.