koranpilar.com, Tulungagung. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung berencana mengajukan bantuan dana kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak akibat hujan deras yang berlangsung dari Minggu (15/12) sore hingga Senin (16/12) pagi.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi, saat meninjau lokasi kerusakan jembatan di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, pada Senin (16/12). Menurutnya, perbaikan harus dilakukan secepat mungkin karena jalan dan jembatan yang rusak merupakan jalur vital bagi arus barang dan jasa masyarakat.
“Kami akan mengajukan bantuan keuangan kepada provinsi untuk memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak,” ujar Tri.
Dia menjelaskan beberapa infrastruktur yang terdampak, di antaranya jalan utama yang menghubungkan wilayah Karangrejo dan Kecamatan Sendang di Desa Gedangan, Kecamatan Karangrejo. Sebagian badan jalan amblas, menyisakan satu lajur, sehingga truk tangki pengangkut susu dari Perang Susu Sendang ke pabrik pengolahan susu harus memutar lebih jauh dengan medan yang sulit.
“Kerusakan ini menutup akses untuk kendaraan roda empat,” jelas Tri.
Selain itu, jembatan di Desa Junjung yang dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas pada tahun 1980 juga mengalami kerusakan. Jembatan tersebut telah diserahkan kepada Pemkab Tulungagung, sehingga tanggung jawab perbaikan dan perawatannya kini berada di pihak Pemkab.
“Kebutuhan anggarannya saat ini masih dikaji oleh Dinas Pekerjaan Umum. Kami segera menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) agar usulan ini bisa segera diajukan ke provinsi,” tambahnya.
Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung, Marsono, mendukung langkah Pemkab dan menyatakan akan segera berkoordinasi dengan pihak eksekutif untuk menyusun kebutuhan anggaran pembangunan jalan dan jembatan.
“Kami akan mempercepat koordinasi agar usulan ini bisa segera diajukan,” kata Marsono.
Sebagai informasi, jembatan di Dusun Krajan, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, mengalami kerusakan parah akibat hujan deras selama semalam suntuk. Jembatan sepanjang 30 meter itu terlihat melengkung di bagian tengah, memaksa pihak kepolisian memasang garis polisi untuk melarang masyarakat melintas demi keamanan.