koranpilar.com.Tulungagung. Pemkab Tulungagung memberangkatkan 1.200 calon jamaah haji (CJH). Pemberangkatan itu dilakukan di Pendopo Tulungagung pada Selasa (4/6/24) malam dan Rabu (5/6/24) sore.
Pj. Bupati Tulungagung, Heru Suseno mengatakan CJH asal Tulungagung dibagi dalam 5 kloter (kelompok terbang) yaitu kloter 72, 89,90,91 dan 92.
Ada 5 CJH asal Tulungagung yang tergabung dalam kloter 72 yang tergabung dengan CJH asal Bali.
Kloter ini sudah diterbangkan ke tanah suci pada Rabu (30/5/24).
“Kita semua CJH Tulungagung dalam perjalanan lancar, menjalankan ibadah dengan lancar dan kembali ke tanah air juga lancar,” jelasnya, Rabu (5/6/24).
Untuk transportasi dari Tulungagung ke embarkasi Surabaya seluruh biaya ditanggung oleh Pemkab Tulungagung.
Pemkab keluarkan 1,3 milyar rupiah untuk akomodasi CJH.
Ditanya persiapan gelombang panas saat di tanah suci, Heru jelaskan pembimbing haji sudah menyiapkan dan mensosialisasikan pada CJH.
Sedang untuk 90 CJH yang beresiko tinggi, pihaknya sudah memberikan arahan pada petugas kesehatan untuk lebih memperhatikan CJH tersebut. Jika terjadi hal yang mendedak akan berkoordinasi dengan petugas yang ada di tanah suci.
“Ada 15 petugas haji yang terbagi 5 petugas haji daerah (PHD) dan 2 petugas kesehatan di tiap kloter,” paparnya.
Ketua Ikatan Penyelenggara Haji Indonesia (IPHI) Tulungagung, Fuad Syaiful Anam katakan kondisi CJH asal Tulungagung hingga saat ini masih dalam kondisi prima.
“Alhamdulillah tidak ada masalah kesehatan,” jelasnya.
Namun dirinya katakan ada kendala dalam proses administrasi yang cukup memakan waktu, lantaran banyaknya administrasi dan dokumen yang harus disiapkan dan diperiksa.
Dirinya memastikan CJH asal Tulungagung bisa terbang ke tanah suci.
“Terus diupdate, selesai terbang kalau tidak memenuhi syarat ikut kloter berikutnya,” terang Fuad.
Fuad melanjutkan pemeriksaan juga meliputi koper CJH. Pemeriksaan koper tidak ditemukan CJH asal Tulungagung yang membawa benda terlarang seperti benda tajam.