koranpilar.com, Tulungagung. Tingkat partisipasi warga binaan Lapas Tulungagung mencapai 100 persen. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan klas IIB Kabupaten Tulungagung, R. Budiman Priatna Kusumah, Rabu (27/11).
Menurut Budiman, daftar pemilih tetap di lapas yang dipimpinnya sekitar 570 orang.
Dari jumlah itu, dirinya memastikan semuanya itu berpartisipasi dalam pilkada.
“Tingkat kehadiran di Lapas Tulungagung mencapai 100 persen,” jelasnya pada awak media.
Dirinya menjelaskan jumlah total warga binaan sekitar 600 an. Dari jumlah itu sebagian warga binaan tidak ikut menyalurkan hak pilihnya karena beberapa alasan.
Dirinya menghitung ada 14 warga binaan yang tidak bisa menyalurkan gak pilihnya, dan 5 pegawai lapas. Sehingga total ada 19 orang yang tidak ikut mencoblos dalam pilkada.
Diantaranya mereka berasal dari luar provinsi Jawa Timur, dan ada yang berstatus sebagai Polisi aktif. Polisi aktif tersebut menjalani proses hukum lantaran terjerat kasus narkotika.
Lalu ada 2 narapidana tindak pidana terorisme yang tidak bisa menyalurkan hak pilihnya, karena berasal dari luar Jawa Timur.
“Kalau yang asli Tulungagung ada sekitar 370 orang,” tuturnya.
Warga binaan asli Tulungagung yang menyalurkan hak pilihnya termasuk mantan Bupati Tulungagung periode 2013-2028, Syahri Mulyo.
Warga binaan yang asli Tulungagung bisa menyalurkan hak pilihnya untuk pemilihan Bupati-Wakil Bupati dan Gubernur-Wakil Gubernur. Sedang warga binaan dari luar Tulungagung, namun masih dalam provinsi Jawa Timur bisa menyalurkan hak pilihnya untuk Gubernur-Wakil Gubernur.
Ditanya detil jumlah warga yang ikut berpartisipasi, Budiman sebut daftar pemilih di lapas selalu naik turun.
Dirinya mencontohkan pada Juli 2024 lalu pihaknya mendapat salinan DPT dari Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tulungagung, namun sebelum hari pemungutan suara terdapat 77 warga binaan yang dinyatakan bebas.
Budiman memastikan proses pungut dan hitung di 2 TPS Lapas Tulungagung berjalan lancar tanpa ada gangguan.