koranpilar.com. Tulungagung. Bulog Tulungagung secara konsisten menyalurkan beras dan jagung murah untuk masyarakat. Setiap bulan, Bulog cabang Tulungagung menyalurkan 2.856 ton beras bantuan pangan dalam kemasan 10 kg, meliputi wilayah Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan Kota Blitar. Beras tersebut disalurkan kepada penerima bantuan pangan (PBP) sesuai data dari Kementerian.
David Donny Kurniawan, Kepala Cabang Bulog Tulungagung, menyampaikan bahwa selain bantuan pangan, Bulog juga menyalurkan beras penugasan SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pangan) sepanjang tahun 2024. Ia menegaskan bahwa kedua program penyaluran ini sangat membantu masyarakat dalam mengakses beras berkualitas dengan harga terjangkau.
“Jika masyarakat bisa mengakses beras berkualitas bagus dengan harga murah, artinya masyarakat mempunyai beras,” jelas David pada Jumat (5/7).
Ia juga menyoroti masa panen tahun ini yang sangat mempengaruhi ketersediaan dan pasokan beras di wilayah kerja Bulog Tulungagung. Menurutnya, sebelum masa panen, kebutuhan beras cukup tinggi dan ada permintaan dari Pemkab untuk operasi pasar.
Dari Desember 2023 hingga April 2024, Bulog telah menyalurkan 107.000 ton jagung bersubsidi. Setelah April, penyaluran jagung dilakukan dengan skema komersial melalui mitra pengadaan Bulog dan dijual dengan sistem pre-order. Jagung dari Bulog dijual seharga Rp 4.700 hingga Rp 5.000 per kg.
David menjelaskan bahwa jagung penugasan tersebut sebagian besar berasal dari impor dan disimpan di gudang-gudang Bulog di Kediri, Surabaya, dan Gresik. Namun, untuk skema komersial, Bulog menyerap jagung dari petani lokal berdasarkan kualitasnya. “Prinsipnya kami menyerap jagung dari petani lokal, yang kami lihat bukan asalnya tapi kualitasnya,” tambahnya (jp).