Koranpilar.com. Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Pimpinan Redaksi Media Investigasi.net, Presiden Eksekutif Lembaga Pemerhati Keuangan Negara (LPKN) Indonesia serta Ketua Investigasi Nasional Lembaga Perlindungan Konsumen Gerakan Perubahan Indonesia (LPK-GPI), La Omy La Tua yang di dampingi lansung Oleh Kepala Sekolah SMKN 2 Kabupaten Kolaka Mustari Muhammad,.S.Pd,.MM, dan seluruh Staf Guru SMKN 2 Kabupaten Kolaka bersama ratusan Siswa dan Siswi SMKN 2 Kabupaten Kolaka telah mengadakan “Worhsop Dalam Rangka Penguatan Kebudayaan Berkelanjutan Menuju Generasi Emas 2024 – 2045”
Dimana Kepala Sekolah SMKN 2 Kabupaten Kolaka Mustari Muhammad,.S.Pd,.MM, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sebagai anak didik generasi penerus bangsa harus menjadi garda terdepan untuk kemajuan bangsa khususnya kemajuan Kabupaten Kolaka apalagi sebentar lagi anda semua akan mengikuti kegiatan PKL.
Kepala Sekolah SMKN 2 Kabupaten Kolaka Mustari Muhammad,.S.Pd,.MM, juga tegas menyampaikan pada Siswa dan Siswi agar tentunya dengan kegiatan PKL yang nanti anda akan ikuti saya berharap agar persiapan diri mulai dari saat ini harus betul-betul siap apalagi anda akan di tempatkan di berbagai Industri nanti jagan sampai anda tidak siap itu akan berdampak pada sekolah kita nanti dan jika demikian saya akan mengambil tindak tegas menarik anda dari tempat PKL di mana nanti anda di tempatkan.
Selain itu Kepala Sekolah SMKN 2 Kabupaten Kolaka Mustari Muhammad,.S.Pd,.MM, juga berharap pada seluruh Siswa dan Siswi yang telah mengikuti kegiatan “Worshop Penguatan Kebudayaan Berkelanjutan Menuju Generasi Emas 2024” nanti dapat mengikuti sampai selesai apalagi materi yang akan anda dapatkan dari Pimpinan Redaksi Media Investigasi.net, Presiden Eksekutif Lembaga Pemerhati Keuangan Negara (LPKN) Indonesia serta Ketua Investigasi Nasional Lembaga Perlindungan Konsumen Gerakan Perubahan Indonesia (LPK-GPI), La Omy La Tua itu sangat bermanfaat, ucapnya.
Pimpinan Redaksi Media Investigasi.net, sekaligus Presiden Eksekutif Lembaga Pemerhati Keuangan Negara (LPKN) Indonesia La Omy La Tua melaui sambutan materinya yang berjalan kurang lebih dua jam itu, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah merupakan sebuah Aksi Literasi dan Inkulturasi diartikan sebagai perubahan dalam kurikulum pendidikan pada mata pelajaran di setiap sekolah, dan hal ini wajib dapat dilakukan oleh seluruh pemangku kebijakan.
Dengan Tema : “Penguatan Kebudayaan Berkelanjutan Menuju Generasi Emas 2024 – 2045 dan Mengenal Fungsi Berprofesi Sebagai Jurnalistik/Wartawan”
Pimpinan Redaksi Media Investigasi.net, sekaligus Presiden Eksekutif Lembaga Pemerhati Keuangan Negara (LPKN) Indonesia
La Omy La Tua juga menawarkan kepada seluruh Generasi Penerus Bangsa di Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara khususnya Siswa dan Siswi SMKN 2 Kabupaten Kolaka bahwa perlu ada penambahan dalam kurikulum mata pelajaran.
“Mulok” atau Muatan Lokal Bahasa daerah tentang budaya dan tradisi lokal masyarakat Indonesia”.
Pimpinan Redaksi Media Investigasi.net, sekaligus Presiden Eksekutif Lembaga Pemerhati Keuangan Negara (LPKN) Indonesia La Omy La Tua mengambil contoh Sekolah SMKN II Kabupaten Kolaka, dimana pelajaran Mulok seharusnya tidak di hilangkan atau hanya mengajarkan Bahasa Indonesia namun Bahasa Bahasa Daerah tentang budaya dan tradisi lokal masyarakat Kolaka dan tulisan Aksara Lontara juga itu wajib.
Yang tentunya itu akan lebih menekankan kepada Pendidikan tentang terbentuknya karakter siswa yang ada SMKN II Kabupaten Kolaka agar dapat mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Pimpinan Redaksi Media Investigasi.net, sekaligus Presiden Eksekutif Lembaga Pemerhati Keuangan Negara (LPKN) Indonesia La Omy La Tua juga coba merekomendasi sebuah kebijakan kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu memasukkan Tradisi Budaya yang ada di Kabupaten Kolaka’ sesuai budaya yang di miliki di Daerah itu sendiri dan bila perlu di masukan dalam kurikulum muatan lokal Bahasa Daerah dan rekomendasi kebijakan tersebut sebagai langkah akhir untuk merawat budaya lokal di Kabupaten Kolaka yang berkelanjutan hinggah pada generasi mendatang.
Pimpinan Redaksi Media Investigasi.net, sekaligus Presiden Eksekutif Lembaga Pemerhati Keuangan Negara (LPKN) Indonesia La Omy La Tua menjelaskan bahwa Rekomendasi Kebijakan ini perlu dilaksanakan segera oleh Pemerintah Daerah yang ada di Kabupaten Kolaka karena hal tersebut akan berdampak positif terhadap meningkatnya pendidikan moral bangsa dan rasa kepedulian siswa/siswi untuk merawat budayanya itu sendiri.
Kemudian manfaat rekomendasi kebijakan ini adalah sebagai upaya pemerintah daerah di Kabupaten Kolaka untuk mengajarkan dan melestarikan budaya lokalnya yang hampir pudar atau bahkan hilang.
Melihat kondisi sekarang bahwa banyak generasi muda kurang peduli terhadap budayanya apalagi, Rekomendasi ini juga bermanfaat kepada para siswa-siswi untuk lebih mengenal dan memahami esensi tradisi budaya yang ada khususnya tradisi budaya yang ada di Kabupaten Kolaka.
Kemudian, tenaga pendidik di sekolah SMKN II Kabupaten Kolaka kewajibannya adalah wajib mengedukasi dan memberikan contoh penerapannya sebagai upaya terwujudnya Generasi Emas 2024 hinggah pada tahun 2045 yang berkeadaban.
Pimpinan Redaksi Media Investigasi.net, sekaligus Presiden Eksekutif Lembaga Pemerhati Keuangan Negara (LPKN) Indonesia La Omy La Tua juga mengatakan bahaa Peran Siswa dan Siswi yang ada di SMKN II Kabupaten Kolaka Menuju Indonesia emas
Tema “Penguatan Kebudayaan Berkelanjutan Menuju Generasi Emas 2024 – 2045, mau dibawa kemana?”
Sub Tema “Peran dan Eksistensi Siswa dan Siswi sebagai generasi milenial dalam kontribusi nyata untuk Indonesia emas 2045” dalam Pembahasan Politik
“Dan sangat di harapkan tentang Gebrakan Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka apalagi itu sangat ditunggu Rakyat Dalam Menyambut Indonesia Emas 2024 – 2045”
Peran Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka memiliki peran kunci dalam kemajuan politik suatu negara sebagai agen perubahan yang muda, berpendidikan, dan berpikiran terbuka, peran mereka dalam politik bisa sangat signifikan.
Siswa dan Siswi yang ada SMKN II Kabupaten Kolaka bisa saja melalui kegiatan bisa dianggap sebagai motor perubahan dalam masyarakat dan politik.
Dalam pandangan ini, pendahuluan ini juga Pimpinan Redaksi Media Investigasi.net, sekaligus Presiden Eksekutif Lembaga Pemerhati Keuangan Negara (LPKN) Indonesia La Omy La Tua menjelaskan bahwa mengapa peran Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka dalam kemajuan politik sangat penting, bagaimana mereka dapat memengaruhi arah politik sebuah Negara serta kemajuan politik suatu negara sangat bergantung pada partisipasi aktif warganya dalam proses politik.
Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka, sebagai warga negara aktif yang berpotensi besar, harus memiliki kemampuan untuk membentuk masa depan politik sebuah Negara sehinggah kekuatan demografi Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka adalah merupakan bagian dari kelompok pemilih muda yang jumlahnya signifikan dalam pemilihan.
Apalagi mereka adalah generasi yang memiliki potensi untuk membentuk hasil pemilu dan memilih pemimpin yang mewakili nilai-nilai dan aspirasi mereka dan di mata Pimpinan Redaksi Media Investigasi.net, sekaligus Presiden Eksekutif Lembaga Pemerhati Keuangan Negara (LPKN) Indonesia La Omy La Tua, Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka juga memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, menganalisis isu-isu politik secara mendalam, dan menghadapi berbagai sudut pandang.
Dengan keterampilan ini memungkinkan mereka untuk memahami isu-isu yang kompleks dan berkontribusi pada solusi yang lebih baik.
Sehinggah Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka juga bisa menjadi motor perubahan sosial dalam masyarakat dan mereka dapat membangkitkan kesadaran terhadap isu-isu sosial, mengorganisir protes, dan mendukung gerakan hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan isu-isu sosial penting lainnya dan Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka dapat berperan dalam advokasi kebijakan.
Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka dapat mempromosikan perubahan kebijakan yang lebih sesuai dengan kepentingan masyarakat dan nilai-nilai demokrasi dalam mendidik masyarakat tentang pentingnya partisipasi politik, hak-hak politik, dan kewajiban warga negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang nyata di masa yang akan datang.
Tema “”Penguatan Kebudayaan Berkelanjutan Menuju Generasi Emas 2024 – 2045, dan pada Sub Tema “Peran dan Eksistensi Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka sebagai generasi milenial dalam kontribusi nyata untuk Indonesia emas 2045” Sub Pembahasan Politik “
Selain itu Gebrakan Siswa dan Siswi sangat ditunggu Rakyat Dalam Penguatan Kebudayaan Berkelanjutan Menuju Generasi Emas 2024 sekaligus menyambut Indonesia Emas pada tahun 2045 nanti”
Pimpinan Redaksi Media Investigasi.net, sekaligus Presiden Eksekutif Lembaga Pemerhati Keuangan Negara (LPKN) Indonesia La Omy La Tua, juga mengatakan bahwa Penguatan Kebudayaan Berkelanjutan menuju Generasi Emas 2024 -2045 di Kabupaten Kolaka memiliki peran kunci dalam kemajuan politik suatu Negara serta sebagai agen perubahan yang muda, berpendidikan, dan berpikiran terbuka, peran mereka dalam politik bisa sangat signifikan.
Dan sebagai Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka harus bisa sebagai motor perubahan dalam masyarakat dan politik dalam pandangan, pendahuluan ini akan menjelaskan mengapa peran Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka dalam kemajuan politik dan tentunya ini sangat penting dan bagaimana mereka dapat memengaruhi arah politik sebuah negara.
Karena kemajuan politik suatu negara sangat bergantung pada partisipasi aktif warganya dalam proses politik khususnya generasi melenial yaitu Siswa dan Siswi yang ada di SMKN II Kabupaten Kolaka saat ini dan juga sebagai warga negara aktif yang berpotensi besar, memiliki kemampuan untuk membentuk masa depan politik sebuah negara, tuturnya.
Selanjutnya Pimpinan Redaksi Media Investigasi.net, sekaligus Presiden Eksekutif Lembaga Pemerhati Keuangan Negara (LPKN) Indonesia La Omy La Tua, juga mengatakan bahwa kekuatan demografi Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka juga merupakan bagian dari kelompok pemilih muda yang jumlahnya signifikan dalam pemilihan.
Apalagi anda sebagai Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka atau sebagai genarasi penerus bangsa harus memiliki potensi untuk membentuk hasil pemilu dan memilih yang dapat melahirkan pemimpin yang dapat mewakili nilai-nilai dan aspirasi anda semua.
Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka harus memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, menganalisis isu-isu politik secara mendalam, dan menghadapi berbagai sudut pandang.
Keterampilan yang mampu memungkinkan mereka untuk memahami isu-isu yang kompleks dan berkontribusi pada solusi yang lebih baik.
Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka harus mampu dan menjadi motor perubahan sosial dalam masyarakat dan juga dapat membangkitkan kesadaran terhadap isu-isu sosial, mengorganisir protes, dan mendukung gerakan hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan isu-isu sosial penting lainnya.
Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka dapat berperan dalam advokasi kebijakan serta dapat mempromosikan perubahan kebijakan yang lebih sesuai dengan kepentingan masyarakat dan nilai-nilai demokrasi.
Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka juga dapat membantu dalam mendidik masyarakat tentang pentingnya partisipasi politik, hak-hak politik, dan kewajiban warga Negara.
Untuk meningkatkan kesadaran politik masyarakat secara keseluruh Mahasiswa seringkali memiliki pandangan yang kritis terhadap pemerintah dan lembaga-lembaga kekuasaan.
Peran Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka itu wajib dalam mengawasi pemerintah dan mengekspos korupsi adalah elemen penting dalam menjaga akuntabilitas pemerintah.
Dalam konteks ini, Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka memiliki kemampuan yang besar untuk membentuk arah politik suatu negara, memengaruhi perubahan yang positif, dan menjaga nilai-nilai demokrasi.
Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka juga dalam kemajuan politik adalah salah satu elemen kunci dalam menjaga sistem politik yang sehat dan berkelanjutan.
Presiden Eksekutif Lembaga Pemerhati Keuangan Negara (LPKN) Indonesia La Omy La Tua juga mengatakan bahwa
Penguatan Kebudayaan Berkelanjutan Menuju Generasi Emas 2024 – 2045 sangat penting untuk kita memahami peran Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka dalam politik dan mendukung partisipasi mereka dalam proses politik.
Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka saat ini dihadapkan pada sejumlah masalah dan tantangan dalam upaya Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka untuk berkontribusi pada kemajuan politik.
Beberapa masalah utama yang dihadapi oleh Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka dalam konteks ini meliputi :
1). Salah satunya adalah masalah kurangnya partisipasi pemilih di kalangan Siswa dan Siswi mungkin masih banyak yang belum terdaftar sebagai pemilih
Atau tidak menggunakan hak suara mereka dalam pemilihan, sehingga kurangnya keterlibatan politik mereka dapat mengurangi dampak mereka.
2). Siswa dan Siswi SMKN II Kabupaten Kolaka seringkali menghadapi beban keuangan yang berat, masalah biyaya pendidikan hal ini dapat mengalihkan perhatian mereka
Dari urusan politik karena mereka harus fokus pada mencari pekerjaan untuk membayar biyaya pendidikan bahkan mungkin utang mereka.
3). Kita ambil contoh di beberapa negara, Siswa dan Siswi mungkin dihadapkan pada tindakan represif oleh pemerintah
Yang mencoba menghentikan atau membatasi aktivisme politik Siswa dan Siswi hal Ini bisa di sebut termasuk penangkapan, penindasan protes, atau pembatasan kebebasan berbicara.
4). Apalagi hal itu sering di alami oleh Siswa dan Siswi dari latar belakang yang ekonominya rendah mungkin menghadapi ketidaksetaraan akses ke politik.
Mereka mungkin tidak memiliki sumber daya atau akses yang sama ke pendidikan politik atau peluang partisipasi politik.
5). Perpecahan politik yang semakin meningkat dalam beberapa negara dapat mempersulit upaya Siswa dan Siswi untuk bekerja bersama dan mencapai kesepakatan dalam isu-isu politik.
Hal ini bisa menghambat kemajuan politik yang sehat.
6). Tuntutan akademik yang tinggi dan tekanan finansial dapat menyebabkan masalah kesejahteraan mental di kalangan
Siswa dan Siswi, yang dapat mengganggu keterlibatan mereka dalam aktivitas politik.
7). Apalagi Siswa dan Siswi juga dihadapkan pada tantangan yang disebabkan oleh disinformasi dan perpecahan yang terjadi melalui media sosial.
Informasi yang salah atau polarisasi dapat membuat sulit bagi Siswa dan Siswi untuk membentuk pandangan politik yang berdasarkan fakta dan data.
8). Siswa dan Siswi mungkin merasa kesenjangan generasi dalam politik, dengan pemimpin yang lebih tua kurang mendengarkan atau memahami isu-isu yang lebih penting bagi generasi muda.
Sehinggah Siswa dan Siswi dalam rangka mewujudkan visi “Indonesia Emas” dalam bidang politik, Siswa dan Siswi harus memiliki peran yang sangat penting.
Melalui partisipasi aktif dan kontribusi mereka, berbagai solusi dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kemajuan politik di Indonesia khususnya di Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Teggara.
Siswa dan Siswi juga harus mampu dan dapat mempromosikan pendidikan politik di kalangan masyarakat.
Siswa dan Siswi dapat terlibat dalam kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya politik, hak-hak dan kewajiban politik, serta bagaimana berpartisipasi secara efektif dalam proses politik.
Siswa dan Siswi juga harus mampu mendorong partisipasi pemilih yang lebih besar di kalangan Siswa dan Siswi dan masyarakat.
Siswa dan Siswi dapat mengorganisir kampanye pendaftaran pemilih, debat publik, dan forum untuk mendiskusikan isu-isu politik yang relevan.
Seperti kegiatan sebagai berikut:
1). Siswa dan Siswi harus berani berbicara dan bertindak.
Siswa dan Siswi dapat terlibat dalam aktivisme politik, seperti protes, demonstrasi, dan kampanye sosial untuk memperjuangkan isu-isu untuk kepentingannya dan kepentingan masyarakat.
2). Siswa dan Siswi dapat mencari kolaborasi dengan generasi yang lebih tua dan pemimpin politik untuk membangun pemahaman bersama, memecahkan perbedaan, dan mencapai kesepakatan dalam isu-isu politik.
3). Siswa dan Siswi yang terlibat dalam riset dan analisis politik dapat memberikan wawasan yang berharga untuk merumuskan kebijakan yang lebih baik dan solusi berbasis data untuk isu-isu politik.
4). Siswa dan Siswi dapat berperan dalam meningkatkan literasi media dan membantu masyarakat memahami bagaimana mengidentifikasi dan mengatasi disinformasi dan berita palsu.
5). Siswa dan Siswi harus mendukung prinsip-prinsip demokrasi, termasuk kebebasan berbicara dan pers.
Siswa dan Siswi dapat berperan dalam melindungi kebebasan ini dan memerangi tindakan represif yang dapat meredupkan demokrasi.
6). Dalam upaya menuju “Indonesia Emas,” 2024 – 2045 Siswa dan Siswi dapat memainkan peran dalam advokasi untuk kebijakan dan tindakan yang berkelanjutan termasuk perlindungan lingkungan.
Dengan peran mereka yang aktif dan berperan dalam politik, Siswa dan Siswi memiliki potensi besar untuk memengaruhi perubahan yang positif di Indonesia khususnya di Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara
dan mendukung cita-cita “Indonesia Emas” dalam bidang politik.
Kerja sama antara Siswa dan Siswi, pemerintah, dan masyarakat sipil akan sangat penting dalam mewujudkan kemajuan politik yang berkelanjutan.
Adapun Prinsip-prinsip Demokrasi Pada Pemilihan Siswa dan Siswi
Hubungan antara kekuatan karakter dan resiliensi pada Siswa dan Siswi. Prosiding Temu Ilmiah Nasional Psikologi tentang kedudukan politik dan sosioekonomi masyarakat.
“The Integrity of the General Election Commission is Tested on the Failed Verification of the Ummat Party for the 2024 General Election.” Formosa Journal of Multidisciplinary Research”
Kemudian Presiden Eksekutif Lembaga Pemerhati Keuangan Negara (LPKN) Indonesia La Omy La Tua juga menjelaskan bahwa Permodelan dan Bentuk Hukum Pokok-Pokok Haluan Negara sebagai Payung Hukum Pelaksanaan Pembangunan Berkesinambungan
Dalam Rangka Menghadapi Revolusi Industri 5.0 dan Indonesia Emas di mana di jelaskan juga dalam Kajian Ilmiah Hukum dan Kenegaraan, tentang
Tekanan Penduduk Terhadap Masa Depan Lingkungan : Perspektif Kebijakan Publik
Tekanan Penduduk terhadap Masa Depan Lingkungan :
Perspektif Kebijakan Publik Indonesia hari ini mengalami situasi bonus demografi.
Fakta ini tidak sekadar memberikan pilihan keharusan adanya kebijakan penyediaan lapangan pekerjaan, tetapi juga menyangkutimplikasi terhadap daya dukung dan daya tampung lingkungan terkait kebijakan investasiindustri ekstraktif pada bidang pertambangan, pembukaan lahan
Klasterisasi Minat Generasi Z Terhadap Wakaf Hijau Berdasarkan Demografi
pada Manajemen dan Bisnis Performa
Potensi wakaf di Indonesia terbilang cukup besar. Namun potensi wakaf tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal karena realisasinya belum mencapai target.
Rendahnya minat masyarakat dalam berwakaf menjadi salah satu penyebab masih belum terpenuhinya realisasi wakaf.
Saat ini tengah dikembangkan wakaf hijau, yang merupakan salah satu jenis wakaf yang diharapkan mampu meningkatkan minat dan bakat para generasi menuju Indonesia Emas 2024 nanti.
Pimpinan Redaksi Media Investigasi.net, sekaligus Presiden Eksekutif Lembaga Pemerhati Keuangan Negara (LPKN) Indonesia La Omy La Tua, juga menjelaskan tentang
Merdeka Belajar dalam mewujudkan Generasi Emas 2024 itu tak terlepas dengan Pendidikan karakter perlu diperkuat di tengah pesatnya arus informasi pada saat ini.
Penguatan pendidikan karakter harus dimulai dari tingkat dasar untuk dapat mewujudkan Kualitas Karakter salah satu aspek untuk membangun Generasi Emas 2045 di abad 21, dengan kemampuan dalam aspek literasi dasar dalam budaya kewargaan.
Pendidikan Karakter Kualitas karakter merupakan salah satu aspek untuk membangun Generasi Emas 2024, disertai kemampuan dalam aspek literasi dasar dan kompetensi abad 21 Indonesia menuju usia emasnya pada tahun 2045.
Seiring pertumbuhan usia bangsa, Pimpinan Redaksi Media Investigasi.net, sekaligus Presiden Eksekutif Lembaga Pemerhati Keuangan Negara (LPKN) Indonesia La Omy La Tua, juga mengatakan bahwa dengan banyaknya tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia perlu adanya adaptasi dan transformasi dalam menyiapkan manusia Indonesia menyambut Indonesia Emas 2045, salah satunya dengan kunci pendidikan.
“Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan setiap siswa itu sesuai bakat dan minatnya yang diinginkannya tanpa adanya paksaan dari peran serta guru atau orang tua karena Pendidikan karakter perlu diperkuat di tengah pesatnya arus informasi pada era digital penguatan pendidikan karakter harus dimulai dari tingkat dasar.
Serta penguatan pendidikan karakter harus dimulai dari saat ini agar dapat mewujudkan generasi emas 2045, dibentuklah Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Sebuah gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olahraga (kinestetik) dengan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat ,maupun orang tua.
Tujuan Penguatan Pendidikan Karakter adalah membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 dengan jiwa Pancasila dan karakter yang baik guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan.
Selain itu juga untuk mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan bagi peserta didik.
Tentunya dengan pelibatan masyarakat melalui pendidikan jalur formal, non formal, dan informal dengan memperhatikan keragaman budaya Indonesia.
“Tujuan Penguatan Pendidikan Karakter adalah merevitalisasi potensi dan kompetensi pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, masyarakat, dan lingkungan keluarga hal ini sangat relevan dengan Profil Pelajar Pancasila”
Tentunya kata Pimpinan Redaksi Media Investigasi.net, sekaligus Presiden Eksekutif Lembaga Pemerhati Keuangan Negara (LPKN) Indonesia La Omy La Tua dengan menumbuhkan pendidikan karakter sejak dini pada anak-anak sebagai tunas Pancasila, bisa menjadi dorongan kuat untuk menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila.
“Sehingga anak-anak Indonesia akan tumbuh menjadi generasi unggul dan berdaya saing global dengan adanya kolaborasi yang diharapkan mampu memberikan layanan pendidikan sebaik-baiknya kepada semua peserta didik dalam membekali mereka dengan pengetahuan, karakter tangguh, berkepribadian dan berbudi pekerti luhur.
Agar peserta didik mampu menjadi generasi emas masa depan yang berhasil menjawab tantangan zaman. Serta memajukan dan mengangkat harkat serta martabat individu mereka sendiri, keluarga, masyarakat dan daerah
Kolaborasi adalah adanya pola dan bentuk hubungan yang dilakukan antarindividu ataupun kelompok yang berkeinginan untuk saling berbagi, saling berpartisipasi secara penuh, dan saling menyetujui atau bersepakat untuk melakukan tindakan bersama dengan cara berbagi informasi, berbagi sumber daya, berbagi pengetahuan maupun lainnya.
Kolaborasi dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan di kelas kami saat pembelajaran,disetiap kegiatan pembelajaran pasti kami akan mengajak atau berkolaborasi dengan siapapun.
Kolaborasi yang sudah kami lakukan saat pembelajaran,mengajak Kepala Sekolah,teman sejawat atau guru mapel,peran orang tua, peran industri,serta siswa kelas lain, maupun dari yayasan kami.
Dengan diharapkan adanya kolaborasi yang melibatkan semua pihak dapat meningkatkan pemanfaatan teknologi pembelajaran dalam mendukung penerapan Merdeka Belajar di dunia pendidikan.
Pimpinan Redaksi Media Investigasi.net, sekaligus Presiden Eksekutif Lembaga Pemerhati Keuangan Negara (LPKN) Indonesia La Omy La Tua di akhir sambutannya juga mengatakandengan kegiatan di ikuti bisa menambah pengetahuan sesuai yang saya terapkan ke peserta Siswa dan Siswi yang ada dilingkungan sekolah SMKN 2 Kabupaten Kolaka maupun keluarga dan tak lupa saya mengucapkan Terima kasih buat anda semua orang-orang hebat saat ini, tutupnya.
(Tim Investigasi Indonesia Nasional * / Tim Investigasi Provinsi Sulawesi Tenggara * Fauzan/* Andri).