Beranda Peristiwa

Pemkab Tulungagung Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Puncak Musim Hujan

3
Apel kesiapsiagaan bencana hidro-meteorologi.

koranpilar.com, Tulungagung, 10 Desember 2024 – Untuk mengantisipasi potensi bencana akibat puncak musim hujan, Pemerintah Kabupaten Tulungagung menggelar apel kesiapsiagaan bencana hidro-meteorologi. Kegiatan yang berlangsung di halaman kantor Pemkab ini dihadiri oleh Penjabat Bupati Tulungagung Heru Suseno, Forkopimda, para kepala OPD, serta perwakilan masyarakat dan lembaga terkait.

Dalam keterangannya, Heru Suseno menyatakan bahwa Kabupaten Tulungagung termasuk wilayah yang rawan bencana, khususnya banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung. “Dengan meningkatnya intensitas hujan, seluruh pihak harus siaga untuk meminimalkan dampak bencana. Kesiapsiagaan adalah kunci,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa sinergi antara pemerintah, TNI/Polri, BPBD, PMI, dan masyarakat menjadi faktor utama keberhasilan penanganan bencana. Menurut Heru, koordinasi yang cepat dan tepat dapat mempercepat evakuasi dan penanganan pascabencana. “Informasi dari BMKG harus segera disampaikan kepada masyarakat agar langkah antisipasi dapat dilakukan lebih awal,” jelasnya.

Pemkab Tulungagung juga terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat melalui pembentukan desa siaga bencana. Hingga saat ini, sebanyak 20 desa siaga telah dibentuk di 7 kecamatan dan akan terus diperluas. “Sosialisasi, pelatihan, dan simulasi penting dilakukan agar masyarakat tahu apa yang harus dilakukan saat bencana melanda,” ujar Heru.

Baca Juga  Pemkab Tulungagung Alihkan Anggaran Perjalanan Dinas untuk Infrastruktur

Kecamatan Pagerwojo dan Sendang mendapat perhatian khusus karena termasuk wilayah yang rawan tanah longsor. Penjabat Bupati menekankan bahwa personel di kedua wilayah tersebut harus selalu siap untuk menangani situasi darurat.

Melalui apel ini, Pemkab Tulungagung berharap seluruh elemen masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesiapsiagaan dan bahu-membahu menciptakan wilayah yang lebih tangguh dalam menghadapi bencana. Langkah proaktif ini diharapkan mampu mengurangi risiko dan dampak bencana, sehingga masyarakat dapat merasa lebih aman dan terlindungi.